MALANG (Suara Karya): Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak Seto Mulyadi berpendapat, SW, bocah balita yang mempunyai kegemaran merokok dan bicara cabul, tidak memerlukan rehabilitasi khusus. Lingkungan yang baik akan membuat bocah tersebut lebih baik lagi. "Dia harus tetap berada di tempatnya yang baru. Lingkungan ini akan membawa dirinya menjadi lebih baik. Ini sangat beda dengan lingkungan sebelumnya, jadi dia tidak perlu direhabilitasi," ujar Seto Mulyadi yang biasa dipanggil Kak Seto, di kediaman SW yang baru, di Jalan Indrasta, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Senin (5/4). Kak Seto bertemu dengan SW dengan didampingi Hartanto alias Sinyo (25), sahabat SW, selama sekitar 25 menit. Usai pertemuan itu, dia megatakan, kondisi SW sebelumnya bisa dibenahi. Asalkan ada dukungan dari orangtua, orang dekatnya, serta lingkungan. Sebelumnya SW tinggal bersama orangtuanya di Jalan Nusa Kambangan, Malang. Namun karena kesibukan kedua orangtua mencari nafkah hidup sebagai keluarga miskin (gakin), maka SM tidak mendapat perhatian yang layak. "Saya yakin, Sinyo mampu melakukan itu, dia bisa membantu SW untuk meninggalkan kebiasaan buruknya selama ini," tutur Kak Seto. Karenanya, dia berharap lingkungan SW yang baru ini, bisa mendukung SW untuk kembali hidup normal sebagaimana layaknya seorang bocah berusia 4 tahun. Ketua Komnas Perlindungan Anak itu menyebutkan, pertemuan tertutup dirinya dengan SW karena kondisi mental SW yang labil. Setelah beberapa hari diburu awak media. "Secara psikis SW sangat tertekan saat bertemu saya tadi. Sungguh kasihan. Saya minta untuk sementara berikan SW waktu atau kesempatan untuk menikmati dunianya," tuturnya. Ketika bertemu dengan Kak Seto, Sinyo menceritakan SW sempatberbicara kasar. Namun, tak lama kemudian keduanya menjadi cepat akrab. Bahkan, SW sempat mengemukakan keinginannya untuk menjadi tentara, kelak setelah dewasa. Merespons keinginan tersebut, Kak Seto menanggapinya dengan serius. Dia lalu memotivasi SW agar rajin belajar. "Kamu harus pintar untuk menjadi tentara," ujarnya. Keinginan itu kembali dilontarkan SW, saat Kak Seto pamit untuk meninggalkannya. Mendengar keiginan itu, pria berkaca-mata itu pun balik kembali menghampiri SW yang dalam gendongan Sinyo dan memeluknya. "Iya nanti kalau sudah besar jadi tentara ya. Kak Seto pulang dulu ke Jakarta," kata Kak Seto seraya meninggalkan SW. Kak Seto juga menyempatkan diri untuk bertemu orangtua SW, di rumahnya. Dia memberikan motivasi kepada keduanya untuk tetap menjaga SW hingga besar kelak. "SW anaknya baik, Bu. Dijaga sampai besar nanti," ujarnya. Terkait dengan pertemuan itu, orangtua SW, Mulud Riadi (50) dan Moedjiati (45) mengaku, merasa senang mendapat kunjungan tersebut. Mereka merasa ada perhatian untuk anak mereka, yang meski baru berusia 4 tahun tapi sudah akrab dengan rokok dan bicara kotor. "Alhamdulillah, Mas. Ada orang yang mau perhatikan anak saya, seperti Kak Seto," kata Mulud, Senin (5/4). (Budi Seno)
sumber:http://www.suarakarya-online.com
sumber:http://www.suarakarya-online.com